Sabtu, 20 Mei 2017

Review kunjungan Dinas Psikologi Angkatan Udara

Kali ini saya akan membahas tentang kunjungan  ke Dinas Psikologi Angkatan Udara / DISPSIAU yang berlokasi di daerah Halim.



I.                    Sejarah singkat berdirinya DISPSIAU
1.      Diawali dari jawatan kesehatan di bawah TNI Angkatan Darat
2.      Titik tolak akan adanya dukungan psikologi untuk mengatasi kasus  psikologi dalam operasi penerbangan
3.      Dulu berada dibawah naungan Psikoteknik tentara
4.      1 Agustus 1951 ditetapkan menjadi hari DISPSIAU
5.      Awalnya berlokasi di Bandung kemudian pindah ke Lanud Halim

II.                  Subdis DISPSIAU
1.      Subdis Psikologi Penerbangan
·         SIE SELKLASEV PKMU
-          Subsi Seleksi Klasifikasi PKMU
-          Subsi Evaluasi PKMU
·         Petugas Khusus Matra Udara (PKMU)
-          Penerbangan
-          Navigator
-          Awak radar
-          JMU
-          ATC
-          Paskhas
-          Flight Surgeon
·         Seleksi calon penerbang khususnya dari Akademi AU
·         Dukungan Pendidikan, Pelatihan dan Penerbangan
-          Counseling
-          Splitting
-          Training
·         Kegiatan
-          Uji human factors
-          PKK PU → penyelidikan pada kecelakaan penerbangan udara
·         Flying psychologist
-          Ceramah
-          Konseling
-          pelatihan : indoor dan outdoor



2.      Subdis Psikologi Personel
·         Flying Psikologi → memberikan ceramah dan konsulasi terhadap TNI
·         Penelitian tes kecerdasan emosi untuk anggota dan calon anggota
·         Seleksi
1.      Dibawah koordinasi Mabes TNI
a.      Seleksi PA, PK, TNI → tingkat DIII dan S1
b.      Seleksi PA Beasiswa TNI untuk S1
2.      Dibawah koordinasi Mabes
a.      Calon tamtama
b.      Calon bintara
·         Klasifikasi
·         Konsultasi
-          Keluarga
-          Minat bakat
-          Rujukan dari satuan (gangguan psiklogis, stress kerja)
·         Tahap Administrasi
-          Persiapan
-          Pelaksanaan
-          Pelaporan
-          Pengamanan
-          pengakhiran
3.      Subdis Psikologi Pendidikan
·         Melaksanakan dukungan psikologi
·         Seleksi, klasifikasi dan evaluasi
·         Pendidikan untuk
-          Sekolah pembentukan bintara
-          Sekolah pembentukan perwira
·         Dukungan pers dalam pendidikan
-          Konsultasi
-          Mengajar
-          Hasil rikspi untuk guidance instruktur
4.      Laboratoriun Psikologi Penerbangan


·         Berdiri dan diresmikan oleh Kasau pada tanggal 08 April tahun 2006.
·         Perkembangan IT dan pemanfaatannya untuk pemeriksaan psikologi
·         Fasilitas yang tersedia
-          3 kelas ruang computer
-          2 kelas ruang PPT (Paper and Pencil Test)
-          1 ruang CCT
-          5 ruang diskusi


-          7 ruang wawancara



III.                CAT (Computer Assisted Test)


·         Tes berbasis komputer
·         Diimpor dari pusat ruang angkasa di Jerman
·         Untuk seleksi / klasifikasi penerbangan, ATC, Flight Engineer & SDM lainnya

IV.               Budaya kerja
·         Berdasarkan style militer yaitu ada tingkatanan hierarki atau senioritas
·         Jam kerja relatif
·         Budaya yang dianut yaitu
-          Sapta Marga
1.     Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersediakan Pancasila.
2.     Kami Patriot Indonesia,mendukung serta membela Ideologi Negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
3.     Kami Ksatria Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan. 
4.     Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa Indonesia. 
5.     Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit. 
6.     Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia mengutamakan keperwiraan di dalam melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan Bangsa. 
7.     Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia setia dan menepati janju serta Sumpah Prajurit.
-          8 wajib TNI
Demi Allah saya bersumpah/berjanji : 
1.     Bersikap ramah tamah terhadap rakyat. 
2.     Bersikap sopan santun terhadap rakyat. 
3.     Menjunjung tinggi kehormatan wanita. 
4.     Menjaga kehormatan diri dari muka umum. 
5.     Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya. 
6.     Tidak sekali-kali merugikan rakyat. 
7.     Tidak sekali-kali menakuti dan nyakiti hati rakyat. 
8.     Menjadi contoh dan melopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. 
-          Sumpah prajurit
Demi Allah saya bersumpah/berjanji : 
1.     Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 
2.     Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan. 
3.     Bahwa saya taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan. 
4.     Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
5.     Bahwa saya akan memegang segala rahasia Tentara sekeras-kerasnya. 
-          Perintah harian kasau
·         Kental dengan kedisiplinan
·         Penerapannya dapat dilihat dari
-          Adanya apel pagi untuk melihat kesiapan anggota, apel siang, dan apel sore untuk melihat kesiagaan anggota
-          Hormat ketika bertemu senior



Cukup sekian review kunjungan kali ini, terimakasih



Jumat, 12 Mei 2017

Coaching Mentoring and Counseling (CMC)

Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar kata coaching, counseling maupun mentoring. Arti dari ketiga istilah tersebut yang kita pikirkan adalah sama halnya sama-sama memberi arahan kepada seseorang, namun arti sesungguhnya ialah berbeda seperti yang akan dipaparkan berikut ini:



Stone (1999) memaparkan perbedaan arti dari Coaching, Counseling dan Mentoring, yaitu
coaching adalah kegiatan membantu para karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka saat ini, sekaligus menggali potensi untuk peningkatan kualitas di masa depan.
Counseling dalam konteks ini diartikan sebagai kegiatan mengatasi sedini mungkin masalah yang dihadapi oleh karyawan.
Mentoring  merupakan kegiatan pembinaan yang diberikan kepada karyawan-karyawan yang memiliki prestasi bagus dan merupakan aset bagi perusahaan. Pembinaan ini dimaksudkan agar di kemudian hari mereka mampu memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan.


Pembahasan lengkap tentang ketiga istilah tersebut akan dibahas di bawah ini
1.   Coaching



Coaching Dalam dunia bisnis, coaching (Stone, 2002)  adalah sebuah proses saat karyawan mendapatkan skill, kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan diri dan efektifitas mereka secara profesional. Dalam kegiatan coaching, seorang coach meningkatkan kinerja karyawan pada saat ini sekaligus menggali potensi-potensi yang mungkin dimiliki karyawan untuk meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang. Kegiatan coaching dilakukan sejak hari pertama seorang karyawan bekerja, meliputi job description, cara kerja dan pencapaian-pencapaian yang harus diraih dalam pekerjaannya tersebut.

Menurut Riza (2015) Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang coach dalam memberikan bantuan
-          Pertama adalah well-informed.
yaitu seorang coach harus memiliki informasi lengkap tentang data diri karyawan.
-          Kedua adalah kemampuan mendengarkan dan observasi.
Seorang coach harus selalu mau dan mampu memperhatikan semua perilaku karyawan, baik yang verbal maupun non verbal
-          Ketiga adalah kemampuan berkomunikasi.
Seorang coach harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.
-        Keempat adalah seorang coach seharusnya mampu menjadi guru yang baik, harus mampu menilai yang dibutuhkan oleh karyawan dan membantu serta melatih dalam mempelajari hal-hal yang belum dikuasainya tersebut.
-          Kelima adalah memberikan feedback.
Seorang coach harus mampu memberikan feedback yang tepat bagi karyawannya.

Stone (2002) menambahkan, setidaknya terdapat tiga kegiatan inti dalam coaching, yaitu instruction, praise dan empowerment. Instruction di sini dimaksudkan bahwa coach harus memberikan petunjuk yang jelas tentang hal-hal yang harus dilakukan, kemudian memberikan penghargaan (praise ) terhadap prestasi yang dicapai dan membantu individu untuk meningkatkan pencapaian dirinya menuju perkembangan yang maksimal (empowerment ).



2.   Counseling




Counseling  (Stone, 1999) diartikan sebagai kegiatan mengatasi sedini mungkin masalah yang dihadapi oleh karyawan.
Pada dunia bisnis dan organisasi (Riza, 2015) kegiatan counseling memiliki beberapa kesamaan dengan kegiatan coaching, namun berbeda tujuan. Counseling lebih bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi karyawan, misalnya masalah disiplin, menurunnya kinerja, kurangnya motivasi bekerja atau masalah-masalah pribadi yang mengganggu produktivitasnya sebagai karyawan.
Pendekatan yang paling sering digunakan dalam counseling bisnis adalah interview.
Tujuan interview counseling bisnis (Riza, 2015) antara lain yaitu
-          mencapai kesepakatan dengan karyawan bahwa ada sesuatu yang kurang atau salah dengan kinerjanya
-          mengidentifikasi penyebab masalah
-          menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja
-          memastikan tujuan perubahan
-          me-reinforce perilaku yang tepat

3.   Mentoring



Stone (1999) Mentoring  merupakan kegiatan pembinaan yang diberikan kepada karyawan-karyawan yang memiliki prestasi bagus dan merupakan aset bagi perusahaan. Pembinaan ini dimaksudkan agar di kemudian hari mereka mampu memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan.

Riza (2015) Mentoring merupakan kegiatan yang mirip dengan coaching, perbedaannya terletak pada targetnya. Kegiatan mentoring ditujukan untuk karyawan dengan potensi berprestasi yang lebih tinggi di antara rekan kerjanya, sehingga diproyeksikan untuk memperoleh promosi posisi yang lebih baik (top performers). Karyawan yang sedemikian itu membutuhkan pengarahan yang lebih intensif dari pimpinan. Ciri lain yang membedakan mentoring dari coaching adalah biasanya yang menjadi mentor adalah profesional yang digaji atau disewa secara khusus oleh perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan potensial tersebut. Dalam kegiatan mentoring, seorang mentor melatih tentang keterampilan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan tingkat yang lebih tinggi daripada jabatan yang sekarang. Jadi bukan hanya menjelaskan job description pekerjaannya sekarang saja, namun cara dalam meningkatkan profesionalitas kinerja hingga mencapai puncak posisi yang ada di perusahaan.


Menurut Thomas ( dalam Stone, 2002) coaching, counseling, dan mentoring, bisa dibedakan dari segi waktu pelaksanaan. Mentoring berorientasi pada potensi masa depan, coaching lebih berorientasi masa kini dan usaha untuk meningkatkan kualitas di masa depan dan juga berorientasi pada keterampilan. Sedangkan counseling melihat masa lalu dan upaya-upaya dalam meningkatkan masa depan. Counseling merupakan bagian dari coaching dan coaching merupakan bagian dari mentoring.

Sumber


Riza., J. K. (2015). Coaching, counseling dan mentoring di pondok pesantren ‘urwatul wutsqo bulurejo jombang.  Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman. 4(1).

Stone, F. M. (1999) Coaching, counseling and mentoring. New york: American Management association.

Stone, F. M. (2002) Coaching and mentoring. Oxford: capstone publishing.