Kamis, 15 Juni 2017

Review Seminar Pengembangan Diri dan analisa kasus

REVIEW SEMINAR PENGEMBANGAN DIRI

Pada Hari selasa 13 Juni 2017 mahasiswa fakultas psikologi  Univeritas Pancasila telah mengikuti “Seminar Pengembangan Diri” yang dilaksanakan oleh sesama mahasiswa Psikologi Universitas Pancasila juga. Dalam seminar ini terdapat sekali banyak manfaat dan pengetahuan yang baru kami dapatkan. Lebih jelasnya Saya akan melakukan review tentang materi apa saja yang telah di dapatkan dari seminar kemarin.
Seminar ini diisi oleh 2 pembicara yang sangat berkesan dan menambah wawasan kami, kita mulai dari Pembicara pertama beliau adalah Bapak Dasep Suryanto selaku Head of Corporate Human Capital Operation dari perusahaan “ACE Hardware”. Beliau membahas perkembangan perusahaan dari awal “Kawan Lama” yang sampai sekarang masih terus dan terus berkembang dan mempunyai beberapa anak perusahaan yang tak kalah sukses, beliau juga membahas “strategi sukses” dalam berbisnis dan juga budaya organisasi yang telah dijalankan oleh perusahaannya. Berikut detailnya:
Budaya perusahaan adalah suatu hal yang di terapkan sampai sekarang yang membuat Kawan Lama Group masih bertahan dan sesukses ini, dalam hal ini orang-orang dari Psikologi sangat berperan penting. Budaya perusahaan Kawan Lama yaitu
1.       Our People : ELITE
-     Excellence : setiap orang diperusahaan harus memberikan yang terbaik
-   Leadership : punya insiatif yang kuat, berkontribusi dalam segala hal dan bisa menjadi pencetus bukan hanya sekedar pengikut
-    Intergirty : “harga sangat mutlak” yang harus dimiliki oleh semua pekerja, hal ini juga agar menjaga moral para karyawannya. Seperti kalau ada karyawan yang mencuri maka urusannya langsung dengan pihak kepolisian atau dengan hukum, hal ini bertujuan dengan adanya punishment atas kesalahan orang lain maka tidak ada yang membuat kesalahan serupa.
-     Teamwork : mampu bekerja sama dengan tim dengan baik
-    Enthusiasm : merupakan ciri khas kawan lama yaitu harus adanya perilaku cepat tanggap

2.      Our Place : COSY
-          Clean           : lngkungan kerja terjaga kebersihannya
-          Organized  : semuanya tertata secara rapih dan terstruktur dengan baik
-          Save             : lingkungan kerja yang aman
-       Yours        : lingkungan kerja yang nyaman yaitu menyatu dengan tempat kerja agar dapat memaksimalkan diri


3.      Our product : QSV
-          Quality     : menghasilkan produk yang berkualitas
-          Service     : memberikan pelayanan terbaik
-          Value        : memiliki nilai jual

4.      Our Service : HELPFUL
“Hello, Energetic, Listening, Polite, Friendly, Understanding, Lending Hands”
Memberikan pelayanan sebaik mungkin dan dapat membantu costumer semaksimal mungkin.

5.      Way of Work : SBF
“Smarter, Better dan Faster”
Menjadi yang terdepan, terbaik dan tercepat dalam melakukan segala sesuatu

Keunggulan yang dimiliki kawan lama
-          Orang-orangnya berkualitas
-          Produk nya dikenal berkualitas dan banyak diminati
-          Lokasinya yang strategis dan mudah di jumpai
-          Prosedur dan sistem kerjanya yang teratur
-          Histori dan pengalamannya atau jam terbang yang sudah lama

Strategi berkarir
Untuk sukses dalam berkarir, harus ada 3 Diamond (3D),  Diamond sendiri disini ibaratkan sebuah intan yaitu sulit di dapatkan tetapi hasilnya dapat dinikmati keindahannya, untuk sukses juga diperlukan cara seperti mendapatkan sebuah intan bukan cara-cara yang instan.
Berikut 3 Diamond tersebut:
-          Difference
Jika ingin sukses maka kita harus menjadi pribadi yang berbeda dari orang kebanyakan, dengan kata lain kita harus berusaha untuk lebih unggung dari orang lain. Karena ada pepatah “orang yang biasa saja akan binasa” jika jika sama dengan kebanyakan orang, maka untuk menuju kesuksesn itu juga sulit karena tidak ada sesuatu yang bisa dibanggakan, maka jadilah berbeda dan lebig unggul dari yang lainnya.
-          Dream Big
Memiliki impian yang besar, jika kita mempunyai impian maka kita akan berusaha sebaik mungkin dalam melakukan suatu hal agar dapat mewujudkan impian tersebut.

-          Dare to Fight for Dream
Dalam melaksanakan suatu hal kita harus tangguh dan pantang menyerah agar semuanya dapat terlaksana baik adanya. Jika ada masalah maka hadapilah jangan malah menghindarinya

Lanjut dengan review materi dari pembicara ke 2 yaitu Theoresia Rumthe seorang writer dan public speaker. Yang akan membahas tentang “Seni berbicara di depan pulik”
Menurutnya public speaking adalah “seni untuk menyihir orang lain” karena dalam berbicara di depan public kita harus dapat membuat orang-orang yang melihat kita atau audiens merasa terpukau, dan dapat memfokuskan pandangan dan pikirannya terhadap apa yang kita sampaikan saat berbicara.
Biasanya, orang merasa takut untuk berbiacara di depan umum, perasaan itu seperti takut akan dinilai dan dilihat kekurangannya ketika semua pandangan mata fokus kepada kita. Padahal rasa takut itu hanya ada di dalam kepala kita saja.
Orang-orang yang di beri kesempatan untuk berbicara di depan umum berarti dia dipercaya untuk ada di depan umum, dan juga dinili mempunyai konten untuk menjadi pembicara.
Berikut beberapa tips yang harus dilakukan agar penampilan kita bisa maksimal dan menarik di depan publik:
-          Vocal        : seperti suara nafas kita jangan sampai terdengar, pemotongan kalimat harus pas, dan nada suara atau intonasi harus jelas dan adanya smiling voice.
-    Postur tubuh atau cara berdiri kita merepresentasikan siapa kita, maka jangan memasang postur yang “ogah-ogahan” dan melakukan hal yang aneh
-    Eye contact : usahakan untuk kontak mata sebanyak mungkin agar pesan yang ingin kita sampaikan secara emosional pesan tersebut dapat tersampaikan, eye contact juga harus dilakukan agar audience merasa disapa dengan hangat dan kehadirannya berharga


Konten yang akan kita sampaikan di depan publik juga harus diperhatikan, betikut beberapa hal tersebut:
-          Jangan berbicara berbelit-belit
-    Tau tujuan kenapa berbicara di depan dan apa yang akan disampaikan (jagan kosong)
-        Buat pointers (di catat, dipahami dengan bahasa sendiri, dan jangan lupa berlatih)
-          Pesan yang disampaikan haruslah sampai kepada audience

Itulah materi yang telah disampaikan oleh kedua pembicara dalam seminar Pengembangan diri, semoga materi ini dapat bermanfaat bagi kita semua J


I.             Kasus

Selamat Tinggal Smartphone "Nokia"

Nokia(Reuters)

KOMPAS.com — Selasa (3/9/2013) kemarin, muncul kabar mengejutkan bahwa unit bisnis perangkat dan layanan Nokia akan dibeli MIcrosoft. Total dana yang dikeluarkan bisa mencapai 7,2 miliar dollar AS. Transaksi yang diperkirakan bakal rampung pada kuartal pertama 2014 tersebut membawa dampak besar bagi bisnis ponsel Nokia, termasuk dalam kepemilikan brand " Lumia" dan " Asha".  The Verge melaporkan bahwa dua merek dagang tersebut turut diikutkan dalam akuisisi oleh Microsoft. Artinya, tak akan ada lagi ponsel Lumia dan Asha dari Nokia karena kedua nama yang identik dengan produk-produk Nokia tersebut kini telah beralih pemilik.

Nantinya, ponsel Lumia dan Asha akan mengusung brand Microsoft. Ponsel-ponsel Lumia dan Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir yang mengusung nama " Nokia". Menariknya, nama Nokia sendiri tetap menjadi hak milik produsen asal Finlandia itu, alias tak ikut dibeli oleh MicrosoftNokia hanya boleh dipakai sebagai merek feature phone selama 10 tahun ke depan, sesuai dengan perjanjian antarkedua perusahaan. Hal itu berarti, Nokia sebagai merek smartphone tak akan ada lagi. Kemungkinan semua smartphone Microsoft akan mengusung namaLumia atau Asha atau nama baru. 

Akhir dari Nokia

Begitu pembelian rampung pada tahun depan, Nokia pun akan resmi undur diri dari dunia ponsel, menandai akhir dari kiprah perusahaan tersebut selama 16 tahun di industri ini. Nokia pernah menjadi produsen ponsel terbesar selama 14 tahun sebelum kalah bersaing melawan kubu Android dan Apple yang dengan cepat menggerus pangsa pasarnya. Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia.

Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan pengembangan). Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokiauntuk mendapat lisensi teknologi HERE selama empat tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan  HERE


II.                Teori
Robbins (1996) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.
Gibson (1996) dalam Ermayanti (2001) dan Brahmasari (2005), mengemukakan bahwa kinerja organisasi tergantung dari kinerja individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi, artinya bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu maupun kelompok memberikan kekuatan atas kinerja organisasi sebab motivasinya akan mempengaruhi pada kinerja organisasi.
Robbin (2002) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
Siagian (2002) mengemukakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari para manajer. Karena 4 (empat) pertimbangan utama yaitu:
1.       Filsafat hidup manusia berkisar pada prinsip “quit pro quo”, yang dalam bahasa awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan “ada ubi ada talas, ada budi ada balas”
2.      Dinamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak hanya bersifat materi, akan tetapi juga bersifat psikologis
3.      Tidak ada titik jenuh dalam pemuasan kebutuhan manusia
4.      Perbedaan karakteristik individu dalam organisasi atau perusahaan, mengakibatkan tidak adanya satupun teknik motivasi yang sama efektifnya untuk semua orang dalam organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan kondisi yang berbeda-beda.


III.             Analisa
1.       Nokia sempat mengalami kemunduran, tetapi sejak pemimpin baru datang yaitu Elop, Elop harus mampu mengangkat Nokia agar kembali terapung setelah tenggelam digilas Blackberry, Apple iPhone, dan segerbong ponsel keroyokan berbasis Android. nokia sempat mengalami kebangkitan lagi Namun, setelah tiga tahun memimpin Nokia, pendapatan perusahaan ini justru turun 40 persen. Keuntungan anjlok 95% dan harga saham menukik 60 persen. Nilai Nokia turun dengan kapitalisasi pasar merosot USD 13 miliar. Untuk bisa bertahan, Elop tega merumahkan 40.000 karyawan dan memangkas biaya operasional 50 persen. Dan akhirnya nasib Nokia berakhir pada akuisisi divisi mobile nokia oleh Microsoft.
2.      Nokia merasa sudah berad adiatas awan dengan merajai penjualan patad tahun kejayaannya yang berdampak tidak sadarnya akan perubahan, dan nokia hanya mengembangkan handphone sebatas kemampuan perusahaan mereka, mereka tidak berusaha untuk lebih unggunl, yang berakhir dengan kebangkrutannya.  Hal ini berkaitan dengan materi seminar tentang strategi bisnis yaitu 3D dimana nokia tidak berusaha menjadi yang difference karena meraka hanya berkembang disitu-situ saja, dream big mereka sudah terlalu nyaman dengan kesusksesannya jadi tidak berpikir kedepannya, dare to fight for dream disaat sudah terpuruk mereka tidak mampu bangkit kembali lagi.

IV.              Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil analisa diatas bahwa setiap perusahaan harus tau apa arah dan tujuan perusahannya, agar dapat menjalankan pekerjaan secara optimal. Dan dalam menjalankan perusahaan kita harus menerapkan strategi untuk sukses yaitu 3 Diamond/ 3D Difference, Dare to Dream, dan Dare to fight for Dream; jika ketika hal tersebut dilakukan maka perusahaan akan terus berjalan dan suistainable serta mampu bersaing di era persaingan yang ketat ini.

Referensi
Robbinss, S.P. (1996). Organizational Behavior (Edisi Ketujuh). Jakarta:  PT. Bhuana Ilmu Populer.
Robbinss, S.P. (2002). Essentials of Organizational Behavior (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Gibson., Ivancevich., & Donnely. (1997). Organizations. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.