Dalam dunia pendidikan kita
sering mendengar kata coaching, counseling
maupun mentoring. Arti dari ketiga
istilah tersebut yang kita pikirkan adalah sama halnya sama-sama memberi arahan
kepada seseorang, namun arti sesungguhnya ialah berbeda seperti yang akan
dipaparkan berikut ini:
Stone (1999) memaparkan perbedaan
arti dari Coaching, Counseling dan Mentoring, yaitu
coaching
adalah kegiatan membantu para karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka saat
ini, sekaligus menggali potensi untuk peningkatan kualitas di masa depan.
Counseling dalam
konteks ini diartikan sebagai kegiatan mengatasi sedini mungkin masalah yang
dihadapi oleh karyawan.
Mentoring merupakan kegiatan pembinaan yang diberikan
kepada karyawan-karyawan yang memiliki prestasi bagus dan merupakan aset bagi
perusahaan. Pembinaan ini dimaksudkan agar di kemudian hari mereka mampu
memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan.
Pembahasan lengkap tentang
ketiga istilah tersebut akan dibahas di bawah ini
1.
Coaching
Coaching
Dalam dunia bisnis, coaching (Stone,
2002) adalah sebuah proses saat karyawan
mendapatkan skill, kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
diri dan efektifitas mereka secara profesional. Dalam kegiatan coaching,
seorang coach meningkatkan kinerja karyawan pada saat ini sekaligus menggali
potensi-potensi yang mungkin dimiliki karyawan untuk meningkatkan kualitas
kinerja di masa mendatang. Kegiatan coaching dilakukan sejak hari pertama
seorang karyawan bekerja, meliputi job description, cara kerja dan
pencapaian-pencapaian yang harus diraih dalam pekerjaannya tersebut.
Menurut
Riza (2015) Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang coach
dalam memberikan bantuan
-
Pertama adalah well-informed.
yaitu seorang coach harus memiliki informasi
lengkap tentang data diri karyawan.
-
Kedua adalah kemampuan mendengarkan dan
observasi.
Seorang coach harus selalu mau dan mampu
memperhatikan semua perilaku karyawan, baik yang verbal maupun non verbal
-
Ketiga adalah kemampuan berkomunikasi.
Seorang coach harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik.
- Keempat adalah seorang coach seharusnya
mampu menjadi guru yang baik, harus mampu menilai yang dibutuhkan oleh karyawan
dan membantu serta melatih dalam mempelajari hal-hal yang belum dikuasainya
tersebut.
-
Kelima adalah memberikan feedback.
Seorang coach harus mampu memberikan
feedback yang tepat bagi karyawannya.
Stone (2002) menambahkan, setidaknya
terdapat tiga kegiatan inti dalam coaching, yaitu instruction, praise dan
empowerment. Instruction di sini dimaksudkan bahwa coach harus memberikan
petunjuk yang jelas tentang hal-hal yang harus dilakukan, kemudian memberikan
penghargaan (praise ) terhadap prestasi yang dicapai dan membantu individu untuk
meningkatkan pencapaian dirinya menuju perkembangan yang maksimal
(empowerment ).
2.
Counseling
Counseling (Stone, 1999) diartikan sebagai kegiatan
mengatasi sedini mungkin masalah yang dihadapi oleh karyawan.
Pada
dunia bisnis dan organisasi (Riza, 2015) kegiatan counseling memiliki beberapa
kesamaan dengan kegiatan coaching, namun berbeda tujuan. Counseling lebih
bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi karyawan, misalnya
masalah disiplin, menurunnya kinerja, kurangnya motivasi bekerja atau
masalah-masalah pribadi yang mengganggu produktivitasnya sebagai karyawan.
Pendekatan
yang paling sering digunakan dalam counseling bisnis adalah interview.
Tujuan
interview counseling bisnis (Riza, 2015) antara lain yaitu
-
mencapai kesepakatan dengan karyawan bahwa
ada sesuatu yang kurang atau salah dengan kinerjanya
-
mengidentifikasi penyebab masalah
-
menentukan tindakan yang harus dilakukan
untuk meningkatkan kinerja
-
memastikan tujuan perubahan
-
me-reinforce perilaku yang tepat
3. Mentoring
Stone
(1999) Mentoring merupakan kegiatan pembinaan yang diberikan
kepada karyawan-karyawan yang memiliki prestasi bagus dan merupakan aset bagi
perusahaan. Pembinaan ini dimaksudkan agar di kemudian hari mereka mampu
memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan.
Riza
(2015) Mentoring merupakan kegiatan yang mirip dengan coaching, perbedaannya
terletak pada targetnya. Kegiatan mentoring ditujukan untuk karyawan dengan
potensi berprestasi yang lebih tinggi di antara rekan kerjanya, sehingga
diproyeksikan untuk memperoleh promosi posisi yang lebih baik (top performers).
Karyawan yang sedemikian itu membutuhkan pengarahan yang lebih intensif dari
pimpinan. Ciri lain yang membedakan mentoring dari coaching adalah biasanya
yang menjadi mentor adalah profesional yang digaji atau disewa secara khusus
oleh perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan potensial
tersebut. Dalam kegiatan mentoring, seorang mentor melatih tentang keterampilan
yang dibutuhkan oleh jabatan dengan tingkat yang lebih tinggi daripada jabatan
yang sekarang. Jadi bukan hanya menjelaskan job description pekerjaannya
sekarang saja, namun cara dalam meningkatkan profesionalitas kinerja hingga
mencapai puncak posisi yang ada di perusahaan.
Menurut Thomas ( dalam Stone,
2002) coaching, counseling, dan mentoring, bisa dibedakan dari segi waktu
pelaksanaan. Mentoring berorientasi pada potensi masa depan, coaching lebih
berorientasi masa kini dan usaha untuk meningkatkan kualitas di masa depan dan
juga berorientasi pada keterampilan. Sedangkan counseling melihat masa lalu dan
upaya-upaya dalam meningkatkan masa depan. Counseling merupakan bagian dari
coaching dan coaching merupakan bagian dari mentoring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar